- Back to Home »
- Tips dan Trik »
- 15 Cara Hacker Menembus Suatu Situs
Posted by : Unknown
Sabtu, 02 Februari 2013
15 Cara Hacker Menembus Suatu Situs
Jika kita mendengar kata - kata hacker pasti orang itu
adalah orang yang sangat profesional dalam mengendalikan suatu komputer atau
jaringan yang terhubung didalamnya. Tapi apakah sobat tahu, bagaimanakah
caranya hacker itu bekerja agar bisa menyusup atau menembus suatu pertahanan
dari situs target.
Berikut ini adalah cara - cara yang umum digunakan hacker untuk
menyusup ke situs target :
1. IP Spoofing
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing,
yaitu pemalsuan alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP
attacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar network.
Misalkan attacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx ketika attacker
melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang akan menganggap IP attacker
adalah bagian dari Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP type C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang attacker
"mengakali" packet routing untuk mengubah arah dari data atau
transmisi ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di transmisikan
secara transparan dan jelas sehingga membuat attacker dengan mudah untuk
memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai
oleh attacker tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men
tracing identitas dari para attacker.
2. FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer
Protocol adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed
command. tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan
command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial Of
Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau attacker untuk mengambil
resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan command shell dapat
membuat seorang attacker mendapatkan akses ke sistem server dan file-file data
yang akhirnya seorang attacker bisa membuat anonymous root-acces yang mempunyai
hak penuh terhadap system bahkan network yang diserang.
3. Unix Finger Exploits
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara
efisien untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena permintaan
informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan peraturan, kebanyakan
system Administrator meninggalkan utility ini (finger) dengan keamanan yang
sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama sekali. Bagi seorang attacker utility
ini sangat berharga untuk melakukan informasi tentang footprinting, termasuk
nama login dan informasi contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik
tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan
seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini
dapat meminimalisasi usaha cracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan
pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup bagi
seorang attacker untuk melakukan social engineering dengan menggunakan social
skillnya untuk memanfaatkan user agar "memberitahu" password dan kode
akses terhadap system.
4. Flooding Dan Broadcasting
Seorang attacker bisa mengurangi kecepatan network dan
host-host yang berada di dalamnya secara significant dengan cara terus
melakukan request/ permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa
menangani serangan classic Denial Of Service (DoS), mengirim request ke satu
port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut
spraying. Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network
resource yang menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor
yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat
menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau
volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan
seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi
yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada
dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi
secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan
menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
5. Fragmented Packet Attacks
Data-data internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa
dibagi lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang
isinya berupa informasi bagian utama (header/ kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memproses bagian dari paket-paket yang tidak
mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini akan
mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server NT akan
menjadi crash jika paket-paket yang dipecah (fragmented packet) cukup untuk
menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol.
6. E-mail Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu:
mail floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan tingkat
transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode (malicious
code inserting) dan social engineering(memanfaatkan sosialisasi secara fisik).
Penyerangan email bisa membuat system menjadi crash, membuka dan menulis ulang
bahkan mengeksekusi file-file aplikasi atau juga membuat akses ke fungsi fungsi
perintah (command function).
7. DNS Dan BIND Vulnerabilities
Berita baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities)
tentang aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis yang
diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet operation).
8. Password Attacks
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara
tentang keamanan. Kadang seorang user tidak peduli dengan nomor pin yang mereka
miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi online dirumah
pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software security seperti SSL
dan PGP. Password adalah salah satu prosedur kemanan yang sangat sulit untuk
diserang, seorang attacker mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik
maupun dalam kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password.
Ketika seorang attacker berhasil mendapatkan password yang
dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan
user tersebut. Melatih karyawan/ user agar tetap waspada dalam menjaga
passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir risiko,
selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi pun harus
mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan
terhadap password adalah menebak (guessing), brute force, cracking dan sniffing.
9.Proxy Server Attacks
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat
waktu response dengan cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu
trusted network.
10. Remote Command Processing Attacks
Trusted Relationship antara dua atau lebih host Menyediakan
fasilitas pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy
server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network kekuasaan
akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari
trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses
diterima, seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan
mengakses data yang tersedia bagi user lainnya.